15 June 2013

Sinetron Indonesia [Saat Ini] Semakin Tidak Bermakna

Semakin kesini, sadar atau tidak kita sudah dikelilingi dengan tontonan yang mayoritas tidak layak terutama sinetron. Sekalipun banyak yang mencemooh sinetron Indonesia namun buktinya masih banyak pula yang menyaksikannya. Hal tersebut terbukti dari rating sinetron Indonesia yang masih tinggi. Namun tahukah Anda jika sinetron Indonesia dinilai sebagai sebuah pembodohan masyarakat ?

Cerita-cerita sinetron yang selalu hadir tiap hari di televisi kita, sangat tidak mendidik. Pihak TV lokal sepertinya lalai dengan tanggung jawab dan tak peduli dengan dampaknya yang sangat tidak mendidik itu, kecuali mengejar rating. Rumah-rumah produksi (production house) sepertinya hanya mampu menciptakan film/sinetron yang diadopsi/menjiplak dari luar, menyusul tingginya rating suatu sinetron. Tayangan sinetron di televisi kita semakin tidak bernilai, kecuali hiburan murahan. Seharusnya mereka kreatif membuat sinetron yang ada aspek edukasi dan mengedepankan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Yang paling gak habis pikir, kenapa sering banget sinetron kemaren itu bertemakan "Anak yang Ditukar" . Trus dilanjut sama sinetron yang bertema "Penyiksaan" dengan action perebutan harta dan yang paling terbaru dan agak aneh sinetron yang "Khayal" banget ada Transformer Transformeran + Tendangan sepak bola yang ditendang dari sisi mana aja tiba tiba masuk + Burung terbang bisa ngomong. 
Please -_-"


Di bawah ini adalah beberapa ciri sinetron khas Indonesia yang kurang mendidik :
- Bercerita tentang seseorang yang penuh penderitaan lahir batin (lemah daya) dan bodoh karena mudah diperdaya berkali-kali.
- Ada tokoh antagonis yang sadis dengan akting yang berlebihan dan tidak wajar selayaknya penjahat normal.
- Biasanya bahagia di akhir cerita alias happy ending.
- Semakin tokohnya menderita penuh tangisan semakin bagus.
- Kadang kalau cerita habis, dibuat cerita tambahan yang terkadang terlihat maksa.
- Tokoh utamanya dipilih yang ganteng & cantik saja.
- Tidak sesuai dengan perilaku dan gaya hidup di daerah mana pun di Indonesia.
- Memperlihatkan dan mengumbar kemewahan duniawi.
- Kurang isi pesan atau makna positif di balik cerita.
- Cerita dibuat berseri dengan akhir yang ngambang supaya yang nonton jadi gemes dan penasaran.
- Cerita selanjutnya bersambung minggu depan terasa sangat lama sekali sehingga yang ketagihan nonton sering teringat terus.

Sebaiknya seseorang sama sekali menghindari sinetron berseri yang tidak mendidik karena hanya buang-buang waktu saja. Pilih tayangan televisi yang tidak bersambung dan bikin penasaran, karena yang demikian dapat memperbudak kita agar terus-menerus nonton sinetron itu tanpa boleh tidak nonton sekalipun. Sebaiknya tonton saja acara berita, dialog, lawak lepas, dan sebagainya yang tidak bersambung sehingga waktu yang ada bisa kita dedikasikan untuk keluarga tercinta atau kegiatan lain yang bermanfaat.

Jika semua orang kompak, maka sinetron sampah yang kurang mendidik akan musnah diganti dengan tayangan lain yang lebih memberi pengetahuan dan motivasi untuk hidup lebih baik namun tetap mengedepankan aspek hiburan. Para pembuat sinetron harus menyadari bahwa masyarakat Indonesia butuh motivasi dan bimbingan untuk keluar dari krisis ekonomi dan moral sehingga meraka sewajarnya menciptakan sinetron yang dapat memperbaiki kondisi bangsa ini.

Dan jujur aku lagi tertarik sama stasiun tv NDTV (Chanel Inspirasi Keluarga Anda) tapi bukan sinetronnya (aku malah gak paham sinetronnya). Aku malah suka iklan-iklannya yang selalu aja ada kata-kata inspiring banget. Trus ada iklan yang ini juga, mengharukan :'(



Jadi intinya, kalo pengen acara TV nya laku kasih sinetron yang bermutu. Karena rakyat Indonesia sudah lebih cerdas dan pintar. That's it. Sekian. Terimakasih :)

2 comments:

  1. bener mbak rakyatnya udah pintar, yang masih tetep oon itu produser n sutradara2nya, masih aja menipu diri klo karya mereka itu layak ditonton

    ReplyDelete

Selamat Datang . Selamat Membaca dan Selamat berkomentar :)