19 September 2012

Kau Telah Berubah ...

"Awalnya aku mencoba menghidarimu, tapi rasa nyamanku tidak bisa memunafikkan hatiku. Bahwa rasa sayangku padamu terlalu dalam" - Amelindha Vania


Aku terbangun dari tidur panjangku selama 6 jam lebih. Mengawali hariku dengan mengajak Allah berbicara, mengatakan pada Allah bahwa aku sangat bersyukur bisa mencintaimu walaupun dengan kenyataan yang sama kamu mencoba menghindariku dan secara tak sadar kau menyakitiku.

Dengan mata terbangun seadanya, aku menatap ponselku dan berharap ada pesan darimu walaupun sekedar basa - basi mengucapkan selamat pagi, sayangnya keinginanku yang terlalu muluk itu tak pernah terjadi tepatnya 3 minggu yang lalu ketika kamu bertekad kuat untuk meninggalkanku dengan segala ketidakberdayaanku. Entah hari ini sudah hari keberapa, hari saat - saat kau tak pernah menyadari dan percaya bahwa aku juga sangat mencintaimu.

Aku terdiam menatap langit - langit kamarku sambil mengingat pesan - pesan singkatmu yang tidak seperti biasanya. Pesan - pesan yang mengatakan bahwa kau sudah bosan padaku, pesan - pesan yang selalu diakhiri emoticon senyum dan tertawa walaupun isi pesan itu sangat menyakitkan. Tahukah kamu ? aku sangat kebingungan akan maksud pesanmu. "Iya, aku sudah mulai bosan :D" . Sebegitu polosnya dirimu mengatakan hal itu sedangkan aku disini meneteskan air mata luka. Saat itu kau mematahkan harapanku tanpa ampun apalagi ketika kau juga bersikeras mencuci otakku agar aku tak lagi memikirkanmu. Do you know ? I can't do that


KAU TELAH BERUBAH ... Menangis sekencang apapun, tidak akan merubahmu. Kata - katamu sudah tak semanis dulu lagi, sikapmu tidak sepeduli dulu lagi, bahkan senyummu tidak setulus dulu lagi.
Kamu hebat, kamu menghukumku dengan cara yang tepat. Sederhana tetapi menyakitkan. 
Mungkin, senyum dan sapaku kamu akan dengan tegas memalingkan muka ke arah yang lebih kau sukai. Padahal aku selalu berharap, kamu bisa menatapku lekat dan melihat cinta di dalamku


Esok, kita akan bertemu lagi. Menatap dan menyapamu seperti biasa layaknya kawan biasa. Tapi usahamu tidak akan melunturkanku untuk berhenti menyayangimu. Aku tetap mencintaimu seperti kau mulai mencintaiku. Aku akan selalu memberikan harapan padamu walaupun kamu sudah tidak membutuhkannya lagi karena pada Awalnya aku mencoba menghidarimu, tapi rasa nyamanku tidak bisa memunafikkan hatiku. Bahwa rasa sayangku padamu terlalu dalam





untuk kamu yang merasa :)
Amelindha Vania

No comments:

Post a Comment

Selamat Datang . Selamat Membaca dan Selamat berkomentar :)