05 July 2014

Jelas ! Aku Tak Peduli

Aku tak peduli akan semua cemooh teman - temanku tentangmu. Mereka bilang kamu perokok, kasar, liar, perayu wanita, dan pemberi harapan palsu. Aku tak mau tahu karena aku tak melihatmu dari segala sisi itu. Bagiku kau sempurna di mataku, kesempurnaan yang hanya bisa kubaca dan kurasa ketika kita bersama.

Aku tak peduli tentang penilaian orang - orang dan berkata bahwa kita tak akan mungkin bisa bersama. Aku hanya menjawab segala cacian itu dengan senyum dan berkata "Biarkan kami yang menjalani. Hanya kami yang mengerti sejauh apa perasaan ini dan hanya kami yang tahu apa yang terjadi selama ini". Dan, ketika aku menjawab seperti itu, mereka hanya menepuk pundakku seakan melihat seorang gadis yang bernasib paling buruk di dunia. Aku sungguh tak merasakan keburukan itu, bersamamu kebahagiaan tak bisa ku jelaskan, kebahagian yang tak akan mereka pahami.

Aku tak peduli pada kedekatan kita yang semakin hari semakin tidak jelas ini. Kedekatan yang kian hari kian tak ku pahami. Aku tahu kau di sampingku, bersamaku, tapi kita seakan berjarak meskipun dekat, seakan saling menghilang meskipun saling menemukan. Aku tak tahu apa nama kesalahan ini. Hanya yang begitu jelas, aku hanyalah seorang wanita yang tak mengerti ini itu dan hanya tahu mencintaimu merupakan anugerah. Ketika pertama kali bertemu, kemudian menatap matamu, mengetahui namamu, dan berlanjut percakapan intens yang semakin hari semakin menegaskan. Iya ! aku nyaman bersamamu. Ketika semua awal yang sederhana dan manis itu di mulai, aku tahu semua akan berlanjut dan tak punya akhir yang pasti. Aku tahu, bahwa akhir semua ini pasti tidak semanis awal kita bertemu. Kita seakan berjalan dan berputar di tempat yang sama, kita berjalan beriringan tapi tak kunjung bertemu di ujung jalan.

Aku tak peduli pada perubahan sikapmu yang semakin sulit aku toleransi. Kamu yang selalu hilang ketika ku butuhkan, kamu menjawab semua pesan singkatku dengan jumlah karakter yang bisa dihitung dengan jemari, kamu yang kudengar telah dekat dengan seseorang, dan kamu yang seakan menganggap semua perkataanku hanyalah gombal semata.

Awalnya aku memang tak peduli pada perasaan, status, dan cemooh orang lain tentang hubungan kita. Perkataan bodoh dan penilaian negatif bahwa kita tak akan mungkin bersama. Aku menutup telinga dan tetap berusaha memelukmu dalam bayang - bayang, peluk hangat yang mungkin tak pernah kau rasakan secara nyata hingga sekarang.

Sayang, aku berusaha tak peduli pada persepsi mereka, pada datang dan pergimu pada rasa takut yang selama ini menghantuiku. Tapi, setiap kali ku menikmati wajahmu dari kejauhan, setiap kunikmati aroma tubuhmu, setiap kulihat wajahmu saat menghembuskan asap rokok, dan setiap ku dengar kabar bahwa kau sedang dekat dengan yang lain; rasanya aku ingin berhenti saja mencintaimu dan amnesia pada kedekatan kita yang telah terjalin selama ini.

Jelas ! Aku tak peduli. Namun, semakin aku tak peduli, aku semakin takut kehilangan kamu.

Dari pengagummu, yang paling egois - paling bodoh
karena dia hanya tahu ...
mencintai kamu

No comments:

Post a Comment

Selamat Datang . Selamat Membaca dan Selamat berkomentar :)