20 October 2012

Akhirnya Aku Mati Rasa

Semenjak dirimu serta tekadmu memutuskan bahwa komunikasi tak selancar dulu lagi, dari situlah aku merasa janggal. Dan pada akhirnya aku mati rasa ...

Kuawali dengan rasa tegap melangkah menuju janji - janji manismu yang pandai kau rangkai saat kita mengalami masa pendekatan yang terbilang cukup lama. Awalnya aku yakin kau adalah orang yang terbaik karena kau selalu membuat ketegasan di setiap keputusan dan alasan yang paling mendasar atas kenyamanan kita adalah Komunikasi kita tak pernah putus ...

Tahun pertama kita jalani hubungan dengan langkah yang pasti, karakter serta watakmu muncul beriringan memaksaku untuk memahamimu. Ternyata kau tak semanis saat masa pendekatan dulu. Apakah memang seperti itu laki - laki ? Dia akan berusaha mendapatkan apa yang dia inginkan dengan berbagai cara (salah satunya menebar janji) setelah ia dapat, ia akan "menyia nyiakan" apa yang dia perjuangkan sebelumnya. Wanita ini mencoba memahamimu dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan S.A.B.A.R

Tahun kedua kau semakin tidak meng"ada"kan aku dalam kehidupanmu, seakan akan diri ini hanya pemanis yang kau gunakan setiap kau mengalami kepahitan dalam masalahmu. Ketika kau bahagia, kau tertawa lepas di belakangku dengan kawan - kawanmu. Apa itu yang namanya cinta ? Mentang - mentang kau sudah sibuk dan menjadi orang yang "WAAH" sedangkan aku bukan siapa - siapa dihadapanmu kecuali pemanis. 

Batas sabar ini sudah terlampau batas ketika kau sudah berminggu - minggu tidak menghubungi aku. Aku sadari komunikasi kita tersendat setelah kau mempunyai kesibukan yang lain dan kemungkinan aku hanya secuwil menempel di pikiran dan hatimu. Jujur setelah kejadian ini, aku benar - benar muak tapi aku sekali lagi mencoba untuk SABAR...

Rasa cinta ini sudah tidak menggebu seperti dulu lagi saat kau mulai tidak meng"ada"kan aku. Hati ini sudah mulai mati rasa. Kita hanya memiliki status, tapi nyatanya hidupku tak seindah status yang aku sandang.

Hal ini beralasan ketika aku membuka handphone mu , banyak nama "perempuan" yang tampak rajin absen di inboxmu. Tapi aku tak sedikitpun penasaran dengan inboxmu, yang lebih mendongkrak rasa ingin tahuku adalah sent itemmu. Aku menemukan kata "YANK" disana.

Sungguh, hatiku hancur.. Singkat cerita semua perjuanganku sia - sia. Perjuangan sabarku percuma selama 2 tahun lebih ini. 4 kata yang membuat hidupku berantakan. 
Sudah .. Sudah !!! Sudah cukup aku sabar selama ini
Kau memohon untuk kembali lagi padaku dengan segala perjuanganmu, awalnya aku mengiyakan untuk kita kembali merajut cinta ini. Seiring berjalannya waktu, ternyata aku tlah mati rasa akan luka yang kau torehkan berkali kali. Tak ada secercah rasa sayang dan cintaku seperti dulu padamu. Setiap aku memejamkan mata, kau tak ada dalam bayangku sedikitpun. Maafkan aku bila aku mengambil keputusan yang besar ini. Tapi sungguh hati ini tlah mati rasa tanpa rasa sedikitpun .

No comments:

Post a Comment

Selamat Datang . Selamat Membaca dan Selamat berkomentar :)